#Jalan Cahaya
Apa kabar hari ini diri ?
13 Ramadhan 1442 H, menandakan 13 hari telah berlalu 13 hari waktu yang sangat-sangat singkat, 13 hari Allah berikan kesempatan memperbaiki diri, 13 hari ini apa sudah maksimal ataukah disia-siakan begitu saja atau lupa bulan ini adalah Bulan Mulia. 13 hari kebelakang sudah berlalu, tersisa 17 hari. Masihkah ada perasaan dalam diri untuk beribadah secara biasa-biasa saja atau melewati tanpa makna dan tanpa hadirnya jiwa dalam setiap ibadah ? Berlalu tanpa terasa, hanya rasa penyesalan yang ada diakhir. Sanggupkah diri ini mempertanggungjawabkan waktu ramadhan di hadapan Allah SWT ?
Terlalu sibuk dengan urusan dunia hingga melalaikan ibadah, terlalu banyak waktu yang diprioritaskan untuk pekerjaan, terlalu banyak waktu yang berlalu bergitu saja tanpa ada makna sedikit pun. Ruh menjadi hampa. Kehampaan yang terjadi pada diri ini karena tidak ada evaluasi sama sekali, tidak ada perubahan dalam ibadah. Disinggung oleh Teh Wilda bahwa suatu amalan itu harus dimulai dari ilmu terlebih dahulu. Pertanyaannya sudah sejauh mana memahami ibadah yang dilandasi dengan ilmu ?
17 hari yang tersisa, angka yang sangat istimewa dalam Islam. Makna dari 17 tersebut adalah jumlah rakaat solat wajib solat dalam 1 (satu) hari. 17 kali mengulang-gulang bacaan Al-Fatihah selama bertahun-tahun melaksanakan sholat wajib. Apakah sudah paham kandungan surat Al-Fatihah ? sejalan yang dibahas oleh Teh Wilda jangan hanya dikerongkongan saja. Hati ini butuh nutrisi butuh diberikan asupan yang bergizi. Al-Qur'an diturunkan bukan untuk dijadikan beban tapi sebagai peta kehidupan dan sabahat untuk menemani hidup. Dari apa yang dijelaskan oleh Teh Wilda bahwa Al-Fatihah adalah Ummul Qur'an atau overview Qur'an. Bahkan Al-fatihah menjadi syarat rukun sah sholat. Bacaannya tentu harus tartil, cek kembali bacaan Surat Al-Fatihah nya.
Surat Al-Fatihan yang dimulai dari kalimat Bismillahirrahmanirrahim memberikan pembelajaran kepada muslim untuk memulai semua aktivitas dengan Basmallah. Mengarahkan hati dan pikiran untuk melakukan aktivitas yang Allah SWT cintai. Menjelaskan bahwa surat Al-Fatihan menjabarkan tentang adanya hari pembalasan, meminta pertolongan kepada Allah dari jalan yang lurus. Bahkan Nabi Muhammad saw, Nabi Musa a.s., Nabi Ibrahim, Nabi Adam a.s, Maryam, Nabi Nuh a.s., Nabi Ismail a.s, meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT. Rasa yakin itu hadir bahwa Allah SWT akan menolong dengan cara yang tidak disangka-sangka. Kembali kepada diri, sudah sejauh mana yakin bahwa Allah SWT akan menolong di setiap permasalahan. Terlalu mengandalkan manusia dalam meminta pertolongan sering sekali timbul kekecewaan.
Sungguh-sungguh me-yakini bahwa Allah akan membimbing kepada jalan yang lurus. Ajak dan sering-sering berdialog dengan diri, apakah saat ini sudah ada di jalan lurus yang Allah ridho-i ? Allah-lah yang memberikan petunjuk untuk kita tetap ada di jalan yang luruh. Niatkan untuk diri ini selalu taat dalam perintah-Nya.

Komentar
Posting Komentar