Perjalanan #2 Gunung Putri, Garut



Dipertemukan dari kegemaran yang sama Markonah, Ceu Odah dan Julaeha melanjutkan perjalanan hiking ke Gunung Putri Kabupaten Garut. SMK Al-Farisi menjadi titik kumpul awal , untuk sampai ke tempat pendakian kami harus menaiki mobil kolbak. Kegemaran Ceu Odah pada pengambilan gambaran sudah menjadi hobi yang tidak bisa dilepas dari kehidupannya. Ceu Odah memulai atraksinya dengan me-setting gimbal dan kamera untuk merekam jejak perjalanan ke Gunung Putri.

Alhasil pendakian memakan waktu yang cukup lama yang harusnya ditempuh 1 jam 30 menit menjadi 2 jam perjalanan. Tepat tanggal 8 November 2020 kami mendaki, ada beberapa spot baru berupa meja dan kursi layaknya café diatas gunung. Tugu Intan yang berdiri dengan tegap membuat kami kagum dengan keindahan kota Garut dari ketinggian. Cuaca Gunung Putri pada saat itu mendung tertutup awan namun angin menemani obrolan kami.



Diskusi panjang ini itu dan mentok  membahas kembali tetang pekerjaan. Tidak terlalu lama kami mengobrol dan foto, kami  melajutkan kembali menuju perjalanan menuju Puncak Panarama Satwika Gunung Putri Garut. Perjalanan hanya perlu ditempuh 30 menit - 1 jam dari Tugu Intan. Di perjalanan menuju Puncak Panarama Satwika terdapat beberapa spot foto baru yang cocok dijadikan Wallpaper hand phone atau kebutuhan foto media social. Membuka tipklip atau karpet yang mudah dilipat menikmati makanan yang dibawa berupa nasi dan mie instan sebagai makanan pokok dengan suasana gunung Guntur yang terlihat jelas kegagahannya.

Sebuah perjalanan akan menemukan hal yang tidak diketahui yang akhirnya menambah informasi baru untuk kembali diceritakan. Rindu akan rumah membuat kami membereskan kembali dan bergegas pulang. Melewati jalan pintas sehingga dapat mempersingkat perjalanan pulang. Di tengah perjalanan Ceu Odah menanyakan “Markonah bisa teu ?” tak selang lama markonah menjawab pertanyaan tersebut dengan keras “ bisa ceu” takdir berkata lain kaki dan tubuh ini tiba-tiba ingin berkenalan dengan tanah Ceu Odah dan Julaeha melihat kebelakang dengan muka bahagia sembari berkata “tinggali eta, hahahahaha.”

 Ingat betul kontur tanah miring serta rute yang jarang dilalui dan ditutupi rerumputan., menjadi kesulitan bagi diri sendiri ditambah sepatu yang tidak mendukung atau bagian sol yang licin. Menikmati alam tanpa meninggalkan sholat menjadi perjalanan rohani dan fisik untuk mensyukuri nikmat yang telah Allah SWT berikan. Melanjutkan kembali perjalanan hingga tidak terasa telah sampai di tempat pemberhentian mobil pick up dan sampai di area parkir dekat SMK Al-farisi.

Sejarah singkat

Sumber Youtube sejarah Kerajaan Timanganten:

https://www.youtube.com/watch?v=3X1pyCCH9r8

dengan narasumber Kepala desa Mekarjaya, Tarogong Kaler

 

Sumber blog sejarah Kerajaan Timanganten :

 http://cipakudarmaraja.blogspot.com/2017/07/ratna-inten-dewata-mengapa-garut.html?m=1

 

Estimasi Biaya ke Gunung Putri

HTM Tugu Intan Dewata Gunung Putri

Rp. 10.000

HTM Gunung Putri Parama Satwika

Rp. 10.000

Transportasi Mobil Pick up

*sampai parkiran/SMK Al-Farisi  (PP)

Rp. 10.000

TOTAL

Rp. 30.000

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#Resensi Buku “You Do You” Discovering Life Through Experiments & Self-Awareness

Moment To Recharge 3 #PERAN-PERAN MUSLIMAH