#“Mari Menyelami Samudra” Samudra Hikmah

 Kelas Ramadhan Maksimal 

Pemateri : Teh Wilda 

Lautan yang sama belum tentu setiap orang  melihat keindahan yang sama, ada yang melihat keindahan itu dari keragaman ikan, terumbu karang tergantung persfektif (berapa lama dan berapa dalam menyelam lautan tersebut) setiap orang yang melihat keindahan . Begitupun dengan Samudra Al-Qur’an mintalah kepada Allah agar kita bisa menyelami samudra hikmahnya.  

Bisa jadi ketika membaca Al-Qur’an, sebagian dari kita itu terasa berat, bagi yang memulai dan baru terbiasa. Itu tidak masalah surat

Al-Muzammil : 5

“Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu”

Bagi penyelam pertama itu akan menjadi sangat sulit, sulit mengerakkan tubuh, nafas. Mudah bosan, mudah mengantuk, mengecek ulang jumlah halaman yang telah di baca. Itulah nafsu yang ada didalam diri dan harus dilawan. Tilawah dengan hanya mengejar ceklist di grup, memang harus dipaksakan. Ketika sudah ada ditahap mau membaca Al-Qur’an minta kepada Allah agar kita diberikan kemudahan. Allah memotivasi kita untuk mempelajari Al-Quran, ketika kita bertahan pada masa sulit itu Allah akan memberikan jalan.

Al-Qomar : 17, 22 , 23, 40

“Dan sungguh, telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran ?”

Taha : 2

“Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah;

Al-Qur’an akan memberikan kebahagiaan ketika kita sanggup menahan kantuk, menahan lelah terus berikhtiar sampai dititik kamu mendapatkan kebahagiaan itu. Modal untuk mendapatkan kebahagian melalui Al-Qur’an itu, menjalankan ibadah dan menjauhi larangan Allah. Jadilah hamba yang menjalankan sesuai aturan-Nya dengan rasa tunduk, patuh, taat dan menerima setiap takdir Allah SWT. Apabila sampai hari ini masih di titik Al-Qur’an itu belum bisa memberikan rasa kebahagiaan, perlu ditanyakan ? kita muslim dari lahir tapi kita belum muslim sepenuhnya karena belum memiliki kepribadian seorang muslim sepenuhnya.

An-Nahl :102

Katakanlah, “Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur’an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah).”

An-Naml :2

“Petunjuk dan berita gembira bagi orang-orang yang beriman”

Ketika kita yakin bahwa Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan membawa berita gembira, inyaAllah keyakinan tersebut akan membawa pada keindahan atas apa yang dijanjikan oleh Allah SWT.  Jangan sampai kita lalai dengan dunia dan meninggalkan tilawah.

Al-Ahqof : 12

“Dan sebelum (Al-Qur’an ) itu telah ada Kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat. Dan (Al-Qur’an) ini adalah Kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk memberikan peringatan kepada orang-orang yang dzalim dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Al-Qur’an diturunkan untuk orang-orang yang berbuat baik, sehingga kita perlu melakukan secara istrimror (berulang-ulang). Kita harus memiliki amalan andalan yang tidak diketahui orang lain dan kita tidak terputus, amalan sederhana yang betul-betul dikerjakan dengan ikhlas.

Menjadi muslim yang utuh, dan perjalanannya tidak mudah tapi dapat kita upayakan. Apabila belum ada ditahap itu bisa jadi kita belum ada ditahap menyelam / tadabur Al-Qur’an.

Muhammad : 24

“Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur’an ataukah  hati mereka sudah terkunci ?”

            Allah SWT me-mention kita apakah hati kita terkunci, jangan-jangan hati kita yang mengunci sendiri. Terkunci oleh diri sendiri, sehingga Al-Qur’an itu tidak bisa menjadi Huda, tidak menjadi Syifa, tidak menjadi Nur.

            Rasa yang harusnya hadir ketika membaca Al-Qur’an adalah melihat rasa adab ketika Nabi Muhammad SAW membaca Alif Lam Mim. Bimbingan Alif Lam Mim ini memberikan pahala setiap huruf.  Rasa yang tidak tahu, rasa yang amat butuh dengan Al-Qur’an. Alif Lam Mim ini ada di dalam 6 surat, ayat keduanya membahas keistimewaan Al-Qur’an kecuali Surat Ar-Rum namun didalam ayat ke-4 dibahas mengenai keistiewaan Al-Qur’an dan surat Al-Ankabut lanjutan suratnya itu adalah peringatan. Kenapa di Surat Al-Ankabut ini tidak membahas keistimewaan Al-Qur’an tetap menjunjung keistimewaan melalui bentuk berbeda, jangan-jangan itu sebagai ujian kita untuk meluangkan waktu, belajar bersama-sama dengan Al-Qur’an. Ujian yang sebenarnya itu seperti apa ? Bukan tentang melawan kantuk, bukan kita mengusahakan target yang kita buat. Ujian sebenarnya adalah ? terdapat di surat

Al-Ankabut : 14

“Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahum. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang dzalim”

Ujian nya adalah seberapa lama kita memampukan hidup kita membersamai dengan Al-Qur’an. Tapi yakinlah bahwa jaminan kemudahan itu bukan hanya kepada Rasulullah SAW saja namun kepada kita sebagai pengikutnya.

Doa Menghilangkan keresahan hati

"Ya Allah, sungguh aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku pada diriku, keputusan-Mu adil terhadapku, Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang merupakan milik-Mu, nama yang engkau lekatkan sendiri untuk menamai diri-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang di antara hamba-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar engkau menjadikan Alquran sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghilang kesedihanku dan pelenyap keresahanku."

Ketika kita membaca Al-Qur’an harusnya lebih sering membaca doa tersebut dibandingkan Rasulullah SAW. Rayulah Allah, lebih seringlah meminta kepada Allah, lebih ikhlas lagi. Agar setiap bacaan yang ada dalam Al-Qur’an bisa masuk kedalam hati kita, tidak hanya sekedar membaca.

“Bacalah (khatamkanlah) Al-Qur’an sebulan.” ‘Abdullah bin ‘Amr lalu berkata, “Aku mampu menambah lebih dari itu, “Beliau pun bersabda “Bacalah (Khatamkanlah) Al-Qur’an dalam tujuh hari jangan lebih daripada it.” (HR. Bukhari No. 5054)[1]

Kata Syaikh Kholid bin Abdullah Al-Mushlin

“Aku mewasiatkan pada saudara/i ku untuk bersungguh-sungguh menggabungkan antara memperbanyak baca Al-Qur’an ditambah dengan tadabbur supaya benar-benar bisa meraih berbagai kebaikan.”

Niatkalah untuk kita belajar tadabbur Al-Qur’an, meminta kepada Allah SWT agar dipertemukan dengan pengajar yang dapat memberikan penjelasan tadabbur Al-Qur’an. Aplikasi untuk memulai mempelajari Al-Qur’an adalah Al-Qur’an Tafsir by Word. Ikuti tafsir secara perlahan (dengan guru dan buku). Tanyakan 3 hal apa yang kita rasakan ketika membaca ayat tersebut, sudah mengetahui artinya tafsir dan artinya perkata. Adakah ayat tersebut berhubung dengan kehidupan kita. Apa yang harus dilakukan setelah membaca ayat tersebut ?

Ketika kita melakukannya tidak ada yang bertambah kecuali tawakal, ketaqwaan dan penyerahan terhadap Allah SWT. Bertambah kasih sayang dari Allah SWT yang belum pernah dirasakan. Semua ada ditangan kita, jalanya ada di Allah. Maka mintalah kepada Allah SWT.

 



[1] https://rumaysho.com/5956-mengkhatamkan -al-quran-sebulan-sekali.html

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#Resensi Buku “You Do You” Discovering Life Through Experiments & Self-Awareness

Moment To Recharge 3 #PERAN-PERAN MUSLIMAH

Perjalanan #2 Gunung Putri, Garut